Siapa Kandindat Presiden Pemilu 2024 ?
Anies Baswedan & Muhaimin Iskandar
Anies Baswedan
Sebelum terjun ke dunia politik, Anies sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan menggagas Indonesia Mengajar, gerakan untuk memajukan pendidikan di pelosok Indonesia.
Dia kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo. Setelah dua tahun menjabat, posisinya sebagai menteri dicopot pada Juli 2016 dalam reshuffle kabinet.
Anies kemudian menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017 hingga 2022.
Pada awal September silam, koalisi yang mendukungnya mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, sebagai pasangan bakal capres dan cawapres. Mereka menjadi pasangan bakal capres-cawapres pertama yang mendeklarasikan diri dalam kontestasi pemilu mendatang.
Muhaimin Iskandar
Politisi yang kerap disapa Cak Imin ini punya pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia politik, dimulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menteri. Karier politiknya dimulai bersamaan lahirnya era Reformasi.
Pada 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, termasuk Abdurrahman Wahid, mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari PKB.
Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR), serta menteri tenaga kerja dan transmigrasi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejak 2005 hingga saat ini, dia menjadi ketua umum PKB – walau sempat terjadi konflik internal di tubuh partai yang menyebabkan dualisme kepengurusan PKB dan bersitegang dengan keluarga Gus Dur.
Ganjar Pranowo & Mahfud MD
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo telah lama berkecimpung dalam dunia politik. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sejak 2013 hingga 2023. Sebelumnya, dia menjabat sebagai anggota parlemen selama dua periode, sejak 2004 hingga 2013.
Ganjar dicalonkan oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) – partai politik terbesar di Indonesia sekaligus partai Presiden Joko “Jokowi” Widodo – dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada April silam.
Ganjar dipandang memiliki karakteristik yang sama dengan Jokowi: seorang sipil dengan gaya komunikasi yang membumi, dan sama-sama berasal dari Jawa Tengah, yang mungkin penting bagi banyak pemilih.
Setelah pencalonannya, pegiat lingkungan menyoroti keberpihakannya pada lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat terkait sejumlah konflik atau sengketa lingkungan antara warga Jawa Tengah dan korporasi.
Mahfud MD
Akademisi, hakim dan politisi ini secara resmi diusung oleh PDI-Perjuangan sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, pada 18 Oktober 2023.
Mengawali kiprahnya di dunia akademisi, Mahfud MD kemudian terjun ke dunia politik menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sepanjang karier politiknya, Mahfud pernah duduk di kursi eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Mahfud, yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Dalam kontestasi Pilpres kali ini, suara para Nahdliyin sangat diperhitungkan sebagai organisasi masyarakat dengan basis massa terbesar di Indonesia.
Mahfud juga pernah nyaris menjadi cawapres Joko Widodo ketika mencalonkan diri pada Pilpres 2019. Namun kala itu, Ma’ruf Amin lah yang akhirnya didapuk mendampingi Jokowi. Meski gagal menjadi wakil presiden Jokowi, Mahfud ditunjuk menjadi Menkopolhukam.
Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka
Prabowo Subianto
Pemilu mendatang akan menjadi ketiga kalinya Prabowo Subianto mencalonkan diri menjadi presiden dan keempat kalinya Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden. Dalam dua pemilu terakhir, dia kalah dari Jokowi.
Oleh Jokowi, mantan petinggi Angkatan Darat sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra itu ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan pada 2019.
Prabowo Subianto dianggap berperan dalam penculikan dan penghilangan mahasiswa dan aktivis yang menentang rezim otoriter Suharto pada akhir 1990-an. Saat itu, dia adalah perwira di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Ia kemudian diberhentikan dari dinas militer dan tinggal di luar negeri.
Setelah kembali ke Indonesia dan terjun ke dunia politik, Prabowo mendapatkan popularitas di kalangan Gen Z dan milenial berkat perubahan citranya.
Gibran Rakabuming Raka
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini merupakan calon wakil presiden termuda dari Indonesia. Karier dan pengalaman politiknya terbilang masih sangat pendek, sekitar dua tahun.
Gibran sempat gamang terjun ke dunia politik. Namun pada 2020, dia mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Surakarta. Tindakan ini menuai kritik dari banyak pihak yang menuduh Presiden Joko Widodo melakukan praktik politik dinasti. Pada 2021, dia terpilih sebagai Wali Kota Surakarta.
Dia kemudian digadang-gadang sebagai pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 oleh sejumlah relawan yang pada Pemilu 2019 mendukung Presiden Joko Widodo.
Putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas usia capres-capres yang membolehkan warga berusia di bawah 40 tahun untuk maju Pilpres asal memiliki pengalaman sebagai kepala daerah, menjadi “karpet merah” bagi wali kota berusia 36 tahun itu untuk bertarung dalam Pilpres 2024.
Peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, menganggap manifesto politik merupakan hal yang sangat penting bagi pemilih untuk mengetahui karakter ideologi dan janji dari setiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Sayangnya, menurut Firman, masih sedikit yang menyadari pentingnya visi dan misi ini.
Dalam wawancara dengan BBC News Indonesia, Firman mengungkapkan bahwa kesadaran akan pentingnya visi dan misi atau manifesto politik ini belum menyeluruh di kalangan masyarakat Indonesia. Hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar memahami makna dari visi dan misi tersebut, sementara sebagian besar lainnya tidak peduli atau bahkan tidak mengetahuinya. Firman menjelaskan bahwa banyak yang hanya mengetahui hal-hal yang bersifat permukaan, seperti statement-statement yang diucapkan secara terpisah oleh para calon..
Selain itu, kekurangan pemahaman ini juga bisa disebabkan oleh kurangnya penyampaian informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Manifesto politik seringkali tertulis dalam bahasa yang rumit dan penuh dengan jargon politik yang sulit dimengerti oleh masyarakat umum. Hal ini dapat membuat pemilih menjadi tidak tertarik atau merasa jauh dari proses politik.
Menyikapi hal ini, penting bagi pasangan calon untuk secara efektif mengkomunikasikan visi dan misi mereka kepada masyarakat. Mereka perlu menghindari penggunaan bahasa yang terlalu teknis dan jargon politik yang sulit dipahami. Komunikasi yang jelas, lugas, dan mudah dimengerti akan membantu pemilih untuk memahami apa yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan calon.
Tidak hanya itu, peran media massa juga sangat penting dalam memberikan informasi yang objektif dan mendalam tentang visi dan misi pasangan calon. Media massa harus berperan sebagai penghubung antara pasangan calon dan pemilih, dengan memberikan analisis yang komprehensif, wawancara mendalam, dan pemahaman yang mendalam tentang visi dan misi yang diusung oleh masing-masing pasangan calon. Dalam era digital ini, media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menyampaikan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat luas.
Penting bagi pemilih untuk mengerti dan memahami visi dan misi yang diusung oleh setiap pasangan calon. Ini akan membantu mereka membuat keputusan yang lebih informan dan cerdas saat memilih pemimpin yang akan memimpin negara ke depan. Visi dan misi yang jelas dan terukur dapat menjadi panduan bagi pemimpin dalam mengarahkan pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks pemilihan presiden, pemilih harus melihat lebih dari sekadar janji-janji kampanye yang bersifat permukaan. Mereka harus melihat ke dalam visi dan misi pasangan calon untuk memahami arah yang akan diambil oleh negara dalam jangka panjang. Pemilih perlu mengevaluasi apakah visi dan misi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka sebagai warga negara.
Dalam penutupnya, penting bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi dalam proses politik. Kesadaran akan pentingnya visi dan misi pasangan calon adalah langkah awal yang harus diambil. Dalam demokrasi, pemilih memiliki peran penting dalam menentukan arah dan masa depan negara. Dengan pemahaman yangmendalam tentang visi dan misi, serta partisipasi aktif dalam pemilihan, masyarakat dapat membantu membangun negara yang lebih baik.
Pemilihan presiden adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk menentukan pemimpin yang akan memimpin negara ke depan. Dengan memahami visi dan misi setiap pasangan calon, pemilih dapat membuat keputusan yang berdasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang arah yang diinginkan untuk negara.
Selain itu, penting bagi pasangan calon untuk secara efektif menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat. Komunikasi yang jelas dan mudah dipahami akan membantu pemilih memahami tujuan dan janji dari setiap pasangan calon. Media massa juga memiliki peran krusial dalam memberikan informasi yang objektif dan komprehensif kepada masyarakat.
Dalam pemilihan presiden, bukan hanya keberhasilan pasangan calon yang menjadi tolak ukur, tetapi juga keberhasilan masyarakat dalam memahami dan memilih pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka. Dengan meningkatkan pemahaman dan partisipasi dalam proses politik, masyarakat Indonesia dapat membentuk masa depan yang lebih baik dan memperkuat demokrasi dalam negara.
Pemilihan Presiden Serentak 2024 adalah kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk mengeksplorasi dan memilih pemimpin yang akan memimpin mereka ke depan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang visi dan misi setiap pasangan calon, pemilih dapat melibatkan diri dalam proses politik yang bertanggung jawab dan berdampak positif. Dengan memilih dengan bijak, masyarakat Indonesia dapat berkontribusi pada pembangunan negara yang inklusif, berkelanjutan, dan sejahtera bagi seluruh rakyat.